Tuesday, May 15, 2012
Bantu Tetangga Part 2
Niat baik tak selamanya berbuah manis....
Tetangga yang sama yang waktu itu pernah minta tolong ke aku untuk membantu dekor kue pengantin anaknya kali ini meminta bantuanku lagi....*doyaaaan :p. Sebenarnya aku senang-senang saja membantu tetangga, bukankah sesama tetangga saling bantu, ya kan? Tapi adakalanya sikap orang yang meminta bantuan terkadang tidak manis. Pertama dia minta tolong, dia datang ke rumah, sopan santunnya memang seperti itu kan? Aku terima dia dengan baik. Mengingat ini proyek sosial, aku luangkan waktu untuk menolong sekaligus kesempatan aku eksperimen. Mungkin di situ saja kelebihannya.
Kali ini, si tetangga meminta tolong di jalan. Saat itu aku lewat melintas di hadapan dia dan diberhentikan sambil dia bicara keperluannya. Pikiran gak enak aku tepis, ya sudah...Namun ketika sampai mendekati minggu sibuk gak kunjung datang ke rumah, justru aku-lah yang mendatangi tetanggaku itu. Dengan maksud tidak ingin membuat yang punya hajat jadi repot, aku menyodorkan apa saja yang diperlukan. Hal ini aku lakukan supaya tetanggaku ini menyiapkan segala sesuatu yang aku perlukan, tapi ternyata sepertinya apa yang diperlukan disediakan setengah dari yang seharusnya. Padahal sewaktu aku bicara apa saja yang aku butuhkan untuk mendekor lantaran aku berpikir sudah meluangkan waktu dan tenaga yang seharusnya mungkin aku gunakan untuk beristirahat atau mengerjakan order. Hal ini sepertinya bukan menjadi hal yang penting untuk tetanggaku:(
Walaupun akhirnya aku kerjakan semua sesuai keinginan tetanggaku itu, bahan yang tidak ada "terpaksa" aku sediakan. Selesai acara, berkunjung ke rumah untuk sekedar berterima kasih pun tidak, malah mengutus asistennya datang ke rumah mengembalikan alat ke rumah. Terus terang, ini pengalaman yang tidak enak buatku, dimana aku sudah berusaha sebaik mungkin, tanpa bayaran satu rupiahpun, tetapi dimana etika tetangga tersebut? Kalau kata Rhoma Irama...sungguh ter..la..lu :p
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment